Saya baca buku petualangan
Harry Potter 'The Goblet of Fire' (HapotGof) dulu sekali. Dipinjemin Dian dari temannya waktu Dian SMP. Dan skr Dian sudah kelas II SMA. Jadi saya sudah agak lupa dengan alur cerita detailnya. Makanya saya mau saja
dirayu Dian nonton filmya minggu kemarin. Pingin tau bagaimana sang sutradara dan penulis skenario film itu membawa cerita Hapotgof dalam layar cinema. Setelah nonton, saya tidak kecewa.
Memang cerita dalam film tidaklah sedetail spt di bukunya. Ya, krn durasi. Alur cerita jadi terkesan cepat. Banyak adegan2 sekilas yg dibuat. Dan beberapa tokoh baru dalam cerita ini jg ga byk adegan dialognya, hanya muncul sesekali untuk melengkapi keutuhan cerita.
Tapi secara keseluruhan, inti ceritanya dapet. Bagi yg belum pernah tahu cerita Harry Potter-pun rasanya tak akan merasa bingung. Contohnya mengapa piala api yg begitu disentuh Harry dan Cedric bisa membawa mereka ke sebuah pekuburan, krn piala itu telah dimantrai menjadi portkey. Apa itu 'portkey', di awal cerita sudah ada kilasannya.
Soal special efek, manteb deh. Naga horntail, danau hitam beserta tumbuh2an dan makhluk2nya, quidditch worldcup, labirin (maze), kembalinya You-Know-Who, pansieve, kuda terbang dan banyak lagi. Seakan kita memasuki dunia Harry Potter. So dark, so mistery. Seru!
Senang juga mengamati perkembangan para pemainnya yg skr sudah byk berubah krn sudah remaja. Itulah yg menurut saya menjadi salah satu daya tarik film Harry Potter. Para pemainnya, sejak seri pertama hingga keempat skr tidak ada yg diganti (kecuali pemeran Dumbledore yg sudah 2x ganti). Seakan perkembangan Harry Potter, kawan2 dan tokoh2 lainnya di film itu dari tahun ke tahun adalah nyata.
Satu pemain yg bikin saya selalu ngebet nonton film2 Harry Potter adalah
Daniel Radcliffe sang Harry Potter. Terlalu cakep hehe.. Selama belum nonton film keempat ini, saya hanya bisa mamandangi wajahnya lewat foto2nya yg saya comot dari internet. Setelah nonton kemarin, kangen saya terobati.
Naaa! banguuuunnn! hehe..
